TAHAPAN-TAHAPAN
TAREKAT
Empat tingkatan spiritual
Bagan
yang menggambarkan kedudukan tarekat dalam empat tingkatan spiritual (syari’ah, tariqah, haqiqah, dan ma’rifah yang dianggap tidak terlihat)
Kaum
sufi berpendapat bahwa terdapat empat tingkatan spiritual umum dalam Islam,
yaitu syari’at, tariqah, haqiqah, dan tingkatan keempat ma’rifat
yang merupakan tingkatan yang ‘tak terlihat’. Tingkatan keempat dianggap
merupakan inti dari wilayah hakikat, sebagai esensi dari seluruh tingkatan
kedalaman spiritual beragama tersebut.
Dari
pengertian diatas, maka Tarekat itu dapat dilihat dari dua sisi; yaitu amaliyah
dan perkumpulan (organisasi). Sisi amaliyah merupakan latihan kejiwaan
(kerohanian); baik yang dilakukan oleh seorang, maupun secara bersama- sama,
dengan melalui aturan-aturan tertentu untuk mencapai suatu tingkatan kerohanian
yang disebut “Al-Maqaamaat” dan “Al-Akhwaal”, meskipun kedua istilah ini ada
segi perbedaannya. Latihan kerohanian itu, sering juga disebut “Suluk”, maka
pengertian Tarekat dan Suluk adalah sama, bila dilihat dari sisi amalannya
(prakteknya). Tetapi kalau dilihat dari sisi organisasinya (perkumpulannya),
tentu saja pengertian Tarekat dan Suluk tidak sama
Kembali
kepada masalah Al-Maqaamaat dan Al-Akhwaal, yang dapat dibedakan dari dua segi:
a)
Tingkat
kerohanian yang disebut maqam hanya dapat diperoleh dengan cara pengamalan
ajaran Tasawuf yang sungguh-sungguh. Sedangkan ahwaal, di samping dapat
diperoleh manusia yang mengamalkannya, dapat juga diperoleh manusia hanya
karena anugrah semata-mata dari Tuhan, meskipun ia tidak pernah mengamalkan
ajaran Tasawuf secara sungguh-sungguh.
b)
Tingkatan
kerohanian yang disebut maqam sifatnya langgeng atau bertahan lama, sedangkan
ahwaal sifatnya sementara; sering ada pada diri manusia, dan sering pula
hilang. Meskipun ada pendapat Ulama Tasawuf yang mengatakan bahwa maqam dan
ahwaal sama pengertiannya, namun penulis mengikuti pendapat yang membedakannya
beserta alasan-alasannya.
Tentang
jumlah tingkatan maqam dan ahwaal, tidak disepakati oleh Ulama
Tasawuf. Abu Nashr As-Sarraaj mengatakan bahwa tingkatan maqam ada
tujuh, sedangkan tingkatan ahwaal ada sepuluh. Adapun tingkatan maqam
menurut Abu Nashr As-Sarraj, dapat disebutkan sebagai berikut:
- Tingkatan Taubat (At-Taubah); T
a) Tingkatan pemeliharaan diri dari
perbuatan yang haram dan yang makruh, serta yang syubhat (Al-Wara’);
b) Tingkatan meninggalkan kesenangan dunia
(As-Zuhdu).
c) Tingkatan memfakirkan diri (Al-Faqru).
d) Tingkatan Sabar (Ash-Shabru).
e) Tingkatan Tawakkal (At-Tawakkul).
f) Tingkatan kerelaaan (Ar-Ridhaa).
- Mengenai tingkatan hal (al-ahwaal) menurut Abu Nash As Sarraj, dapat dikemukakan sebagai berikut;
a)
Tingkatan Pengawasan diri (Al-Muraaqabah)
b)
Tingkatan kedekatan/kehampiran diri (Al-Qurbu)
c)
Tingkatan cinta (Al-Mahabbah)
d)
Tingkatan takut (Al-Khauf)
e)
Tingkatan harapan (Ar-Rajaa)
f)
Tingkatan kerinduan (Asy-Syauuq)
g)
Tingkatan kejinakan atau senang mendekat kepada perintah Allah (Al-Unsu).
h)
Tingkatan ketengan jiwa (Al-Itmi’naan)
i)
Tingkatan Perenungan (Al-Musyaahaah)
j)
Tingkatan kepastian (Al-Yaqiin).\
No comments:
Post a Comment